apabila kita berbicara, kita bisa mengatur tinggi rendahnya suara kita,
klo cempluk lagi gosipin "yang baek2' tentang orang, biasanya bakal bisik- bisik. tapi, klo lagi marah ma orang, bakal blak- blakan dengan sengaja "memperdengarkan". hehhe.. ^__^ piss!! just kidding kok...
intinya di sini adalah, manusia bisa mengatur tinggi rendahnya suara yang keluar. nah, tentunya kalian masih ingat dong, apa yang berperan terhadap terjadinya suara pada manusia? mmhh? yap, bener banget. pita suara ^^0 yang membuat kita bisa ngobrol. nah, pada saat kita bicara itulah, pita suara bergetar. getaran ini diperkuat oleh kotak suara yang beresonansi dengan pita suara dengan frekuensi sama, tetapi amplitudonya lebih besar sehingga kita dapat mendengar suara yang lebih nyaring. pria dewasa, kabarnya, mempunyai pita suara yang lebih panjang dan tebal dibandingkan dengan wanita dewasa ("ya iyalah mplukk,,"?) makanya, pria dewasa punya suara dengan nada yang lebih rendah. sekarang, kalian tau kan, kenapa yang suka menjerit itu perempuan.
:p
hmm, daritadi kok ngomongin suara terus..
cepetan dikitlah, to the point aja dech.
nah, tadi kan kalian dah baca, dah tau, dan udah ngeh, kalau kita bersuara karena ada pita suara yang bergetar. peristiwa ini, disebut dengan resonansi. tentu saja, tidaklah sesempit itu kita memaknai resonansi. resonansi tidak hanya pada pita suara, tetapi pada semua benda. intinya, peristiwa bergetarnya suatu benda akibat dari bergetarnya benda lain yang berfrekuensi sama disebut dengan resonansi.
apa sih, contoh2 lain dari resonansi?
gini dech, coba kalaian siapin 2 buah kaleng.
kaleng pertama, gak usah kasih apa2, alias kaleng kosong.
kaleng kedua, isi dengan air.
and then, pukullah bergantian kedua kaleng tersebut. mana yang lebih nyaring?
tentu saja, jika pendengaran kalian normal, bunyi kaleng kosong akan terdengar lebih nyaring daripada bunyi kaleng berisi air. hal ini terjadi karena pada kaleng kosong terdapat kolom udara. ketika kaleng kosong dipukul, udara ikut bergetar dan akhirnya beresonansi. akibatnya, bunyi yang terdengar lebih nyairng.
kalo gitu, resonansi berjasa bagi manusia dan lingkungan ya?
hmm,, sebenarnya, tidak semua peristiwa resonansi itu menguntungkan.
coba kita simak,
- bunyi kendaraan yang lewat di depan rumah dapat menggetarkan kaca jendela rumah, kaca akan bergetar hebat dan kemudian pecah
- pengaruh kecepatan angin pada sebuah jembatan di selat tacoma, amerika serikat, menghasilkan resonansi yang menyebabkan jembatan roboh. pada saat angin bertiup dengna frekuensi alamiah yang sama dengan frekuensi alamiah jembatan, jembatan akan berayun dengan amplitudo yang semakin besar, sehingga akhirnya akan roboh
- bunyi yang kuat akan beresonansi dnegna gendang telinga dan menyebabkan pecahnya gendang telinga. akibatnya, telinga menjadi tuli alias "budek". so, kalo dengerin musik, pelan- pelan saja ya?
cerita tentang resonansi hari ini cempluk cukupkan sekian aja dulu ya?
bagi yang mo nambahin, boleh banget, bisa comment langsung, ato lewat email dyan_ian@yahoo.co.id
